Sabtu, 28 April 2012

SEJARAH TWKM

Kegiatan Temu Wicara dan Kenal Medan berawal dari kegiatan kemah bakti atau bisa juga disebut camping ceria  Mapala Se-Jawa-Bali pada tahun 1987 yang diadakan oleh MPL Unsoed.
Pada saat itu ada serasehan yang dihadiri juga oleh perwakilah Bidang Kemahasiwaan Dikti. Disana Beliau menceritakan adanya anggaran untuk kemahasiswaan yang bisa untuk membuat suatu kegiatan berskala nasional. Beliau menantang Mapala yang hadir untuk membuat suatu kegiatan berskala nasional.
Tantangan itu akhirnya dijawab dengan pelaksanaan TWKM (temu wicara Kenal Medan). Konsep pertama TWKM dicetuskan oleh Zamri Khusaini dan juga Budi Tri Siwanto dengan ketua pelaksana Lik Memed. (Semua merupakan anggota Madawirna ). Akhirnya TWKM dilaksanakan di Madawirna IKIP Yogyakarta pada tahun 1988.
Konsep pertama TWKM adalah Mahasiswa Pencinta alam seluruh Indonesia dikumpulkan dan berbagi pikiran. Pertama peserta melakukan Temu wicara dahulu untuk membicarakan peran mapala di dalam dinamika kehidupan kampus. Setelah Temu Wicara ( TW ) kemudian dilanjutkan dengan kegiatan Kenal Medan ( KM ) yang dilakukan dengan pendakian Gunung Merapi.
Permasalahan intern organsasi juga dibicarakan disini dan topik yang sering dibahas adalah peran Mahasiswa Pecinta Alam terhadap lingkungan. Dari kegiatan ini diharapkan, MAPALA bisa dijadikan sebagai organisasi percontohan bagi organisasi intra kampus lainnya. Konsep ini berjalan sampai dengan pelaksanaan TWKM ke empat.
Untuk penyelanggara kedua TWKM adalah dari MAHACITA IKIP Bandung (sekarang menjadi Universitas Pendidikan Indonesia) pada tahun 1989. Sebagai organisasi intra kampus yang berlatar belakang hobi , minat, serta bakat yang berorientasi pada kegiatan berprtualangan, maka pada pelaksanaan kegiatan TWKM II ini kemudian diselipkan kegiatan latihan bersamadi tebing Citatah (panjat tebing), pendakian gunung, dan penelususran gua.
 Pada tahun-tahun berikutnya TWKM menjadi agenda tetap sebagai sebuah forum media komunikasi Mapala Se-Indonesia setinggkat Universitas atau Perguruan Tinggi. Pelaksanaan TWKM pertama (1) sampai TWKM ke empat (IV) merupakan pertemuan yang belum memisahkan kegiatan dengan Kenal Medan. Pelaksanaan kegiatan diawali dengan kegiatan forum selesai barulah kegiatan Kenal Medan dilaksanakan.
Pada pelaksanaan TWKM (V) tahun 1992 yang dilaksanakan di Makassar dengan tuan rumah KORPALA UNHAS, barulah dibuat aturan baru yang menyangkut TWKM yaitu memisahkan antara kegiatan temu wicara dan kenal medan. Tujuan dari pemisahan forum Temu Wicara dan Kenal Medan yang diadakan di Makassar yaitu diharapkan agar para top senior Mapala lebih kosentrasi membahas permasalahan bangsa pada saat itu. Karena kondisi dan suasana politik tanah air saat itu sedang tidak stabil sehingga solusi untuk Negara biar tercipta dari kegiatan Temu Wicara.
 

Arti Lambang TWKM


1. Semboyan Artinya
"WIDYA DHARMA EKA BHAWANA"
- WIDYA    : Pengetahuan
, ~ DHARMA   : Janji Suci, Niat, Pengabdian
- EKA      : Kesatuan
- BHAWANA  : Bumi atau Alam Raya
Mahasiswa sebagai insan intelektual dan sebagai Pencinta Alam dengan niat yang tulus ikhlas didasari atas persatuan dan kesatuan seluruh Mahasiswa Pencinta Alam Se-Indonesia untuk bersama-sama menjaga dan memelihara alam lingkungan.
2. Dasar segi tiga yakni Tri Hita Karana
Pola Hubungan yang terdiri hubungan Manusia dengan Tuhan Y.M.E, hubungan Manusia dengan alam dan hubungan manusia dengan sesama manusia

3. Arah Mata Angin  : Warna  kuning untuk  tujuan Mahasiswa Pencinta Alam  se-Indonesia
4. Elips                                    : Warna biru untuk Alam Raya
5. Akar Kalpataru                   :warna hijau untuk Alam Lingkungan yang Lestari
6. Tiga Teratai                         :Warna putih untuk Tri Dharma Perguruan Tinggi
7. Dasar Lambang                   : warna merah-putih untuk Indonesia
8. Tulisan Temu Wicara dan Kenal Medan dan Mahasiswa Pencinta Alam Indonesia warna hitam artinya tegas, teguh dan berani
9. Ukuran Perisai :
a. Ukuran  Standar    Panjang  9  (sembilan)  cm,
8 (delapan) cm, List pinggir 0,6 cm
b. Bidang dalam 7,8 cm dibagi dua menjadi 3,9 cm
c. Lebar Elips 4,7 cm dan Tinggi 3,5 cm
d. Tinggi  Arah Mata Angin 1 (satu)  cm dengan  bentuk
segitiga sama kaki
e. Gambar Teratai disesuaikan
f. Tulisan Temu Wicara dan Kenal  Medan dan MahasiswaPencinta Alam Indonesia di sesuaikan
g. Tulisan Semboyan rnemenuhi list
(dikutip dari LPJ TWKM 1996, Universitas Haluoleo, Kendari)