Kegiatan
Temu Wicara dan Kenal Medan berawal dari kegiatan kemah bakti atau bisa
juga disebut camping ceria Mapala Se-Jawa-Bali pada tahun 1987 yang
diadakan oleh MPL Unsoed.
Pada saat itu ada serasehan yang
dihadiri juga oleh perwakilah Bidang Kemahasiwaan Dikti. Disana Beliau
menceritakan adanya anggaran untuk kemahasiswaan yang bisa untuk membuat
suatu kegiatan berskala nasional. Beliau menantang Mapala yang hadir
untuk membuat suatu kegiatan berskala nasional.
Tantangan itu akhirnya dijawab dengan pelaksanaan TWKM (temu wicara Kenal Medan). Konsep pertama TWKM dicetuskan oleh Zamri Khusaini
dan juga Budi Tri Siwanto dengan ketua pelaksana Lik Memed. (Semua
merupakan anggota Madawirna ). Akhirnya TWKM dilaksanakan di Madawirna
IKIP Yogyakarta pada tahun 1988.
Konsep
pertama TWKM adalah Mahasiswa Pencinta alam seluruh Indonesia
dikumpulkan dan berbagi pikiran. Pertama peserta melakukan Temu wicara
dahulu untuk membicarakan peran mapala di dalam dinamika kehidupan
kampus. Setelah Temu Wicara ( TW ) kemudian dilanjutkan dengan kegiatan
Kenal Medan ( KM ) yang dilakukan dengan pendakian Gunung Merapi.
Permasalahan
intern organsasi juga dibicarakan disini dan topik yang sering dibahas
adalah peran Mahasiswa Pecinta Alam terhadap lingkungan. Dari kegiatan
ini diharapkan, MAPALA bisa dijadikan sebagai organisasi percontohan
bagi organisasi intra kampus lainnya. Konsep ini berjalan sampai dengan
pelaksanaan TWKM ke empat.
Untuk
penyelanggara kedua TWKM adalah dari MAHACITA IKIP Bandung (sekarang
menjadi Universitas Pendidikan Indonesia) pada tahun 1989. Sebagai
organisasi intra kampus yang berlatar belakang hobi , minat, serta bakat
yang berorientasi pada kegiatan berprtualangan, maka pada pelaksanaan
kegiatan TWKM II ini kemudian diselipkan kegiatan latihan bersamadi
tebing Citatah (panjat tebing), pendakian gunung, dan penelususran gua.
Pada
tahun-tahun berikutnya TWKM menjadi agenda tetap sebagai sebuah forum
media komunikasi Mapala Se-Indonesia setinggkat Universitas atau
Perguruan Tinggi. Pelaksanaan TWKM pertama (1) sampai TWKM ke empat (IV)
merupakan pertemuan yang belum memisahkan kegiatan dengan Kenal Medan.
Pelaksanaan kegiatan diawali dengan kegiatan forum selesai barulah
kegiatan Kenal Medan dilaksanakan.
Pada
pelaksanaan TWKM (V) tahun 1992 yang dilaksanakan di Makassar dengan
tuan rumah KORPALA UNHAS, barulah dibuat aturan baru yang menyangkut
TWKM yaitu memisahkan antara kegiatan temu wicara dan kenal medan.
Tujuan dari pemisahan forum Temu Wicara dan Kenal Medan yang diadakan di
Makassar yaitu diharapkan agar para top senior Mapala lebih kosentrasi
membahas permasalahan bangsa pada saat itu. Karena kondisi dan suasana
politik tanah air saat itu sedang tidak stabil sehingga solusi untuk
Negara biar tercipta dari kegiatan Temu Wicara.
Arti Lambang TWKM
1. Semboyan Artinya
"WIDYA DHARMA EKA BHAWANA"
- WIDYA : Pengetahuan
, ~ DHARMA : Janji Suci, Niat, Pengabdian
- EKA : Kesatuan
- BHAWANA : Bumi atau Alam Raya
Mahasiswa
sebagai insan intelektual dan sebagai Pencinta Alam dengan niat yang
tulus ikhlas didasari atas persatuan dan kesatuan seluruh Mahasiswa
Pencinta Alam Se-Indonesia untuk bersama-sama menjaga dan memelihara
alam lingkungan.
2. Dasar segi tiga yakni Tri Hita Karana
Pola
Hubungan yang terdiri hubungan Manusia dengan Tuhan Y.M.E, hubungan
Manusia dengan alam dan hubungan manusia dengan sesama manusia
3. Arah Mata Angin : Warna kuning untuk tujuan Mahasiswa Pencinta Alam se-Indonesia
4. Elips : Warna biru untuk Alam Raya
5. Akar Kalpataru :warna hijau untuk Alam Lingkungan yang Lestari
6. Tiga Teratai :Warna putih untuk Tri Dharma Perguruan Tinggi
7. Dasar Lambang : warna merah-putih untuk Indonesia
8. Tulisan Temu Wicara dan Kenal Medan dan Mahasiswa Pencinta Alam Indonesia warna hitam artinya tegas, teguh dan berani
9. Ukuran Perisai :
a. Ukuran Standar Panjang 9 (sembilan) cm,
8 (delapan) cm, List pinggir 0,6 cm
b. Bidang dalam 7,8 cm dibagi dua menjadi 3,9 cm
c. Lebar Elips 4,7 cm dan Tinggi 3,5 cm
d. Tinggi Arah Mata Angin 1 (satu) cm dengan bentuk
segitiga sama kaki
e. Gambar Teratai disesuaikan
f. Tulisan Temu Wicara dan Kenal Medan dan MahasiswaPencinta Alam Indonesia di sesuaikan
g. Tulisan Semboyan rnemenuhi list
(dikutip dari LPJ TWKM 1996, Universitas Haluoleo, Kendari)